RESEP DAN TEKNIK PEMBUATAN EKSTRAK PEWARNAAN ALAM BATIK INDRAGIRI HULU INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU

Abstract

Saat ini penggunaan warna alam pada batik banyak digemari karena menghasilkan warna yang unik dan khas. Penggunaan warna alami lebih ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan dibandingkan pewarnaan sintesis yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Untuk itu salah satu solusi dari bahaya tersebut dengan menggunakan pewarnaan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahan alam yang digunakan, serta resep dan teknik pembuatan ekstrak warna alam di rumah batik Titian Sehati. Metode penelitian adalah deskriptif..kualitatif. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Sedangkan informan penelitian yaitu pemilik beserta karyawan rumah batik Titian Sehati. Teknik pengumpulan data dapat melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi di rumah batik Titian Sehati. Instrumen penelitian yaitu penulis sebagai perencana, pelaksanaan, serta pembuat kesimpulan. Analisis data yang digunakan  adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian yaitu bahan alam yang digunakan di rumah batik Titian Sehati yaitu bahan alam yang dapat menghasilkan zat warna seperti kulit kayu tingi, jalawe, dan kayu tegeran. Serta bahan lainya seperti TRO untuk menghilangkan kanji yang ada di kain agar hasil warna yang sempurna, dan bahan pengunci yaitu tawas, kapur sirih dan tunjung. Resep pembuatan ekstrak warna alam yaitu menggunakan perbandingan takaran 1:10. Misalnya 1 kg bahan alam dengan 10 liter air. Teknik pembuatan ekstrak warna alam yaitu dengan cara merebus bahan alam hingga air menyusut menjadi setengah. Setelah itu saring dan didinginkan. Maka esktrak warna alam sudah siap digunakan.